Gambar: Bisnis-Paulus Tandi Bone

Vale Indonesia (INCO) Mengklaim Bahwa Mereka Telah Berhasil Melakukan Reklamasi Pada 67% Lahan Yang Sebelumnya Digunakan Untuk Kegiatan Penambangan

Sabtu, 07 Sep 2024

PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) menginformasikan bahwa perusahaan telah melakukan reklamasi terhadap 67% lahan yang sebelumnya digunakan untuk kegiatan pertambangan. Bernardus Irmanto, yang menjabat sebagai Direktur dan Chief Sustainability and Corporate Affairs Officer INCO, menjelaskan bahwa langkah ini diambil untuk mencapai operasi pertambangan yang berkelanjutan. Proses reklamasi lahan bekas tambang bertujuan untuk memulihkan area tersebut agar dapat digunakan kembali. "Dengan demikian, meskipun kita membuka lahan, kita sebenarnya merehabilitasi tiga kali lipat dari luas lahan yang telah dibuka," ujarnya dalam sesi panel di Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2024, yang berlangsung di JCC pada Kamis (5/9/2024).

Dia mengemukakan bahwa permasalahan yang dihadapi dalam sektor pertambangan meliputi deforestasi, pencemaran air, serta kerusakan terhadap keanekaragaman hayati. Ia berpendapat bahwa hal tersebut dapat diminimalkan melalui inisiatif dari setiap perusahaan pertambangan untuk melaksanakan langkah-langkah pemulihan.

Selanjutnya, ia mengakui bahwa aktivitas perusahaan pertambangan pasti akan mengakibatkan penebangan pohon, yang merupakan tindakan yang tidak dapat dihindari. "Namun, penting bagi kita untuk benar-benar melaksanakan reklamasi yang progresif dan berusaha meminimalkan area yang terbuka, serta jejak yang ditinggalkan," tuturnya. Bernardus juga menekankan perlunya pengembangan dan pemulihan dalam sektor ini, mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya mineral yang kritis. Ia menyatakan bahwa pemerintah telah menerapkan kombinasi pembiayaan fiskal dan non-fiskal untuk mengembangkan mineral kritis. "Kombinasi ini, bersama dengan harmonisasi atau sinkronisasi kebijakan dan peraturan, sangatlah membantu," tambahnya.

Di sisi lain, dia menekankan pentingnya perusahaan pertambangan di Indonesia untuk memperluas kolaborasi dengan perusahaan-perusahaan dari negara lain guna memastikan kestabilan dalam aspek "supply and demand". Sebagai informasi, International Sustainability Forum (ISF) 2024 diselenggarakan oleh pemerintah Indonesia sebagai platform pertemuan bagi pejabat dari berbagai sektor dan negara untuk berbagi ide serta mencari solusi terbaik dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. ISF akan berlangsung selama dua hari, yaitu pada tanggal 5-6 September 2024.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar