Presiden Direktur Smartfren, Merza Fachys, mengungkapkan bahwa perusahaan hasil penggabungan XL Axiata dan Smartfren, yang akan dikenal dengan nama PT XLSmart Telekom Sejahtera Tbk. atau XLSmart, ditargetkan untuk mulai beroperasi pada pertengahan tahun 2025. Dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di Kantor Smartfren di Jalan Sabang, Jakarta Pusat, pada hari Kamis, ia menyatakan bahwa seluruh tahapan proses merger antara XL dan Smartfren diharapkan dapat diselesaikan pada semester pertama tahun 2025. Ia menambahkan bahwa penggabungan ini masih memerlukan persetujuan dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK). "Kami akan melanjutkan proses perizinan dari regulator, baik dari Komdigi maupun OJK," ujar Merza. "Setidaknya, sebelum akhir semester pertama, semua proses ini harus sudah rampung, sehingga XLSmart dapat beroperasi dalam rentang waktu pada paruh pertama tahun 2025," tambahnya. Merza mengharapkan agar proses pengurusan izin dari pihak regulator dan pemegang saham dapat berlangsung dengan baik, sehingga XLSmart dapat segera beroperasi sesuai dengan target yang telah ditentukan. Ia menyatakan bahwa penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren akan memberikan dampak positif bagi karyawan, pelanggan, dan perusahaan. "Kecepatan internet tentunya akan meningkat secara signifikan dengan peluncuran 5G, serta memberikan kebebasan dalam memilih, karena produk-produk yang ditawarkan berasal dari tiga merek yang berbeda," ujarnya. Ia menambahkan bahwa layanan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta perusahaan besar juga akan mengalami peningkatan setelah penggabungan ini.