Dengan berkembangnya sektor pariwisata di Indonesia, perhatian terhadap kualitas dan jumlah sumber daya manusia (SDM) dalam bidang ini menjadi semakin krusial. Pariwisata telah menjadi salah satu sektor utama yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi negara, sehingga untuk menjaga daya saing Indonesia di pasar global, diperlukan SDM yang berkualitas. Pentingnya kualitas pendidikan di sektor pariwisata tidak dapat diabaikan, dan Poltekpar berperan sebagai lembaga terdepan dalam mempersiapkan generasi muda agar siap bersaing di tingkat internasional. Poltekpar (Politeknik Pariwisata) yang berada di bawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif telah berkontribusi signifikan dalam menghasilkan tenaga kerja terampil untuk sektor pariwisata. Pada tahun akademik 2025-2026, Poltekpar akan membuka pendaftaran untuk 3.645 mahasiswa melalui jalur SBM, yang akan tersebar di enam kampus Poltekpar di berbagai daerah di Indonesia. Dari total tersebut, 60% akan diterima melalui jalur SBM, sementara 40% sisanya akan melalui seleksi mandiri yang dilaksanakan oleh Poltekpar dengan pengawasan dari Kemenpar. Poltekpar di Bandung, Bali, Makassar, Medan, Palembang, dan Lombok akan menerima jumlah mahasiswa yang bervariasi, mencerminkan beragam pilihan dan kesempatan untuk menempuh pendidikan di institusi dengan fasilitas yang telah terakreditasi secara unggul. Hal ini tentunya membuka peluang besar bagi generasi muda untuk mendapatkan pendidikan pariwisata dengan standar yang tinggi. Tema pendidikan pariwisata untuk tahun akademik 2025-2026, yaitu "Pendidikan Lokasi Berkualitas untuk Menghasilkan SDM Pariwisata Unggul dan Bersaing di Kancah Internasional," menunjukkan komitmen Poltekpar untuk terus berinovasi sejalan dengan perkembangan zaman. Menurut Widiyanti Putri, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, pembukaan pendaftaran Poltekpar tahun ini merupakan momen krusial dalam kemajuan pendidikan pariwisata di Indonesia. Sektor pariwisata telah berevolusi menjadi sebuah ekosistem yang dinamis, yang mengintegrasikan teknologi dan kreativitas. Di zaman sekarang, sektor pariwisata menawarkan berbagai peluang inovasi yang signifikan. Keberadaan Poltekpar menjadi bukti konkret bahwa pariwisata dapat berperan dalam pemulihan ekonomi negara. Kami merasa sangat bangga karena tingkat penyerapan lulusan Poltekpar mencapai 90,99% dalam waktu tiga bulan setelah mereka menyelesaikan studi," ungkap Menpar Widiyani Putri dalam acara Peluncuran Seleksi Masuk Bersama (SBM) Poltekpar untuk Tahun Akademik 2025/2026, melalui zoom meeting, Rabu (12/3/2025). Poltekpar juga terus beradaptasi dengan perkembangan zaman. Dengan kurikulum yang selalu diperbarui, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga pengalaman praktis yang langsung relevan dengan industri. Sistem pembelajaran di Poltekpar menekankan pada praktik, dengan komposisi 70% praktik dan 30% teori. Hal ini menjadikan Poltekpar sebagai pilihan ideal bagi mereka yang ingin terjun ke dunia pariwisata dengan keterampilan yang aplikatif. Anwari Masatip, Direktur Poltekpar NHI Bandung, menegaskan bahwa Poltekpar telah mendapatkan akreditasi unggul dan menawarkan berbagai program studi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri. "Kami memiliki kurikulum yang berfokus pada keterampilan dan selalu mengikuti perkembangan tren global, sehingga mahasiswa dapat dengan cepat mendapatkan pekerjaan setelah lulus. Rata-rata, lulusan Poltekpar dapat memperoleh pekerjaan dalam waktu tiga bulan," jelas Anwari. Ia juga menyatakan bahwa biaya pendidikan di Poltekpar sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp2,05 juta per semester, tanpa adanya biaya tambahan seperti uang pangkal atau biaya praktik. Selain itu, Poltekpar dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai serta tenaga pengajar profesional yang memiliki sertifikasi baik dari dalam maupun luar negeri. Dengan adanya fasilitas dan program studi khusus seperti kuliner dan patisserie, Poltekpar memberikan mahasiswa kesempatan untuk mendalami berbagai aspek pariwisata yang terus berkembang. Poltekpar juga aktif menjalin kerjasama dengan industri, baik di tingkat nasional maupun internasional.