Gubernur Bali, Wayan Koster, mengumumkan berbagai proyek infrastruktur yang akan dilaksanakan di sejumlah lokasi di Bali. Ia menargetkan agar semua proyek tersebut selesai pada tahun 2028. "Program ini harus dilaksanakan, paling lambat selesai pada tahun 2028. Sebagai batas terburuk, semua harus tuntas pada tahun 2029, dengan pembagian tugas yang jelas," ungkap Koster dalam Rapat Koordinasi Sinergitas bersama para bupati dan wali kota se-Bali di Balai Budaya Giri Nata, Puspem Badung, pada Rabu (12/3/2025). Koster juga menyampaikan bahwa restorasi Parahyangan Pura Agung Besakih akan dimulai pada tahun 2026. Ia berkomitmen untuk menjaga kebersihan dan keindahan pelinggih di Besakih. Pembangunan Pusat Kebudayaan Bali di Klungkung juga menjadi fokus utama. Koster menyatakan bahwa banyak pihak ketiga yang menunjukkan minat untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Bali. Proyek ini direncanakan akan dimulai pada akhir tahun 2025. "Namun, saya sedang mencari pihak ketiga yang paling tepat, yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi, tetapi juga memiliki idealisme dan niat baik untuk melestarikan Bali," tuturnya. Koster menargetkan penyelesaian proyek Tower Turyapada pada pertengahan tahun 2026. Selain itu, ia berencana untuk membangun jalan baru yang akan menghubungkan Pura Batur dengan Pura Besakih, serta menyediakan gedung parkir di Batur untuk mengurangi kemacetan yang terjadi. "Jadi, pelinggihnya akan terlihat baik, dan area parkirnya akan tertata rapi. Jika memungkinkan, jalannya juga harus baik menuju Besakih agar tidak ada lagi kemacetan," tambahnya. Pemerintah Provinsi Bali juga akan membangun jalan baru yang menghubungkan Klungkung dan Karangasem, yang dinamakan Jalan Sang Hyang Ambu. Jalan ini merupakan bagian dari Jalan Lingkar Bali dan akan dilengkapi dengan terowongan sepanjang 200 meter. "Jalan baru Berina akan menghubungkan Karangasem dan Buleleng, dan ini merupakan proyek yang cukup panjang. Jika pembangunan ini terlaksana, maka Karangasem akan semakin berkembang," ungkap Koster. Selain itu, proyek jalan pintas Singaraja-Mengwitani pada titik 9-10 akan dilanjutkan, dengan proses tender yang direncanakan pada pertengahan tahun 2025. "Setelah selesai, pada tahun 2026 akan dilanjutkan pembangunan titik 11-12 hingga tuntas. Kami juga akan menyiapkan bus listrik yang beroperasi dari Buleleng ke Denpasar, dengan jadwal keberangkatan pagi dan pulang sore," jelasnya. Pengembangan Pelabuhan dan Jalan Baru Beberapa pelabuhan, seperti Amed di Karangasem dan Sangsit di Buleleng, akan dibangun dan dikembangkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis pariwisata di bagian timur Bali. Di Denpasar, Koster merencanakan pembangunan jalan baru di Sunset Road-Mahendradatta dan Gatot Subroto-Canggu, serta beberapa underpass di Jalan Ahmad Yani, Jalan Tohpati, dan Jimbaran. Selain itu, Sanur akan dilengkapi dengan fasilitas parkir dan jalur shuttle yang menghubungkan area parkir dengan pelabuhan. Pembangunan jalan baru Simpang Akasia-Padang Galak juga termasuk dalam rencana tersebut. Pusat Olahraga Bali dan Proyek Transportasi Massal Koster juga akan mendirikan Pusat Olahraga Bali di Bangli dengan dukungan pendanaan dari Pemprov Bali dan Pemkab Badung. "Nantinya kami akan mengelolanya secara profesional, sehingga dapat memberikan keuntungan dan membuat Bangli lebih berkembang," ujarnya. Di samping itu, proyek Jalan Tol Gilimanuk-Mengwi dipastikan akan terus dilanjutkan, dan pembangunan subway di wilayah Bali Selatan juga menjadi bagian dari rencana. Pendanaan untuk proyek-proyek ini akan dilakukan secara kolaboratif antara Pemprov Bali dan pemerintah kabupaten/kota yang terkait. "Kami juga berusaha, tidak mungkin tidak ada dukungan dari kementerian. Saya akan menyampaikan kepada Pak Menteri PU pada tanggal 17 agar ada perhatian untuk Bali, setidaknya skema tol dapat diambil dari APBN," tegasnya.