Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Simeulue, yang terletak di Provinsi Aceh, mengumumkan bahwa kapal feri atau kapal motor penyeberangan (KMP) yang menghubungkan daratan Pulau Sumatra dengan kabupaten kepulauan tersebut akan menambah frekuensi pelayaran selama periode mudik lebaran Idul Fitri 1446 H atau 2025 Masehi. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Simeulue, Muliawan Rohas, menyampaikan di Simeulue pada hari Senin bahwa penambahan jadwal pelayaran ini bertujuan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah penumpang yang melakukan perjalanan mudik dari daratan menuju Pulau Simeulue. "Penambahan jadwal pelayaran ini akan berlangsung dari tanggal 25 Maret hingga 30 Maret 2025. Hal ini dilakukan agar masyarakat yang ingin mudik ke Pulau Simeulue atau sebaliknya dapat merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka," ujarnya. Muliawan Rohas juga menyebutkan beberapa KMP yang akan beroperasi selama mudik lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah, antara lain KMP Aceh Hebat 1, KMP Teluk Sinabang, KMP Aceh Hebat, dan KM L Malahayati. Adapun rute yang akan dilayani selama mudik lebaran, lanjutnya, mencakup perjalanan dari Pelabuhan Sinabang di Kabupaten Simeulue menuju Pelabuhan Calang di Kabupaten Aceh Jaya, dan sebaliknya. Selain itu, rute dari Pelabuhan Sinabang menuju Pelabuhan Singkil di Kabupaten Aceh Singkil, serta dari Pelabuhan Sinabang menuju Pelabuhan Labuhan Haji di Kabupaten Aceh Selatan, juga akan dilayani. Kapten KMP Aceh Hebat 1, Muhammad Nur, menginformasikan bahwa kapal yang dipimpinnya akan menambah jadwal pelayaran dari Pelabuhan Sinabang akibat meningkatnya jumlah penumpang. "Penambahan jadwal pelayaran ini akan berlangsung dari 25 hingga 30 Maret 2025, seiring dengan lonjakan penumpang yang melakukan perjalanan mudik, baik dari berbagai pelabuhan di daratan Sumatra maupun dari Pelabuhan Sinabang," ungkap Muhammad Nur. Rahmad, seorang mahasiswa asal Kabupaten Simeulue, menyatakan bahwa penambahan jadwal keberangkatan kapal feri sangat membantu masyarakat dalam perjalanan mudik. Hal ini penting, terutama saat lebaran, ketika jumlah penumpang meningkat, sehingga dapat menghindari penumpukan di pelabuhan. "Kami, sebagai mahasiswa yang belajar di daratan Aceh, merasa sangat terbantu dengan adanya tambahan jadwal keberangkatan kapal feri ini, sehingga kami dapat merayakan lebaran bersama keluarga di kampung halaman," kata Rahmad.