Foto: Freepik

Lihatlah Perkiraan Harga Minyak Mentah Untuk Minggu Ini.

Senin, 14 Apr 2025

Harga minyak mentah masih bergerak dalam rentang yang sempit, sementara pelaku pasar memperhatikan berbagai sentimen yang saling mempengaruhi.

Ketegangan geopolitik, penurunan hubungan perdagangan, dan tekanan biaya produksi di Amerika Serikat berkontribusi pada arah pergerakan pasar.

Meskipun ancaman terhadap pasokan dari Iran mendorong harga untuk naik, ketidakpastian mengenai permintaan global dan tekanan margin di AS membatasi kenaikan tersebut.

Pada hari Jumat lalu, kontrak berjangka (futures) Light Crude Oil ditutup pada harga USD61,50, meningkat sebesar USD1,43 atau 2,38 persen.

Perang Dagang Mengancam Permintaan

Menurut FX Empires, pada Minggu (13/4/2025), kemungkinan sanksi baru dari AS terhadap ekspor minyak Iran menjadi faktor pendorong kenaikan harga. Menteri Energi AS, Chris Wright, menyatakan bahwa AS "dapat menghentikan ekspor minyak Iran," yang menunjukkan kemungkinan kembalinya kebijakan "tekanan maksimum" seperti pada era Trump.

Saat ini, Iran mengekspor lebih dari 1 juta barel per hari, sebagian besar ke China. Gangguan pasokan dalam jumlah tersebut dapat secara signifikan memperketat pasokan global.

Ketegangan semakin meningkat dengan terhentinya perundingan nuklir antara AS dan Iran serta ancaman eskalasi militer. Situasi ini menciptakan batas bawah bagi harga minyak, meskipun sentimen negatif lainnya masih membayangi.

Perubahan dalam kebijakan sanksi atau indikasi aksi militer dapat menyebabkan lonjakan harga secara mendadak. Kondisi pasokan dari Iran menjadi perhatian utama bagi pelaku pasar.

Di sisi lain, ketegangan perdagangan antara AS dan China menambah tekanan pada prospek permintaan. China telah memberlakukan tarif balasan sebesar 125 persen setelah AS menaikkan tarif hingga 145 persen, yang menimbulkan kekhawatiran akan perlambatan aktivitas ekonomi.

Badan Informasi Energi (EIA) AS telah menurunkan proyeksi permintaan global, sementara analis ANZ memperkirakan bahwa konsumsi minyak dapat turun 1 persen jika pertumbuhan PDB global berada di bawah 3 persen.

Kondisi ini menyebabkan harga minyak mengalami kesulitan untuk pulih dari tekanan yang telah ada sebelumnya. Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas di Saxo Bank, berpendapat bahwa dampak dari gangguan perdagangan sudah terlihat di pasar, sehingga harga minyak menjadi rentan terhadap penurunan lebih lanjut jika data ekonomi menunjukkan pelemahan. Saat ini, setiap pengumuman mengenai tarif berpotensi menjadi pemicu pergerakan harga.

Di sisi lain, harga yang lebih rendah memberikan tekanan pada produsen minyak serpih (shale oil) di Amerika Serikat. Survei dari Dallas Fed menunjukkan bahwa titik impas rata-rata berada di USD65 per barel, sementara harga saat ini telah turun mendekati USD55.

Dengan mempertimbangkan dividen, utang, dan peningkatan biaya peralatan akibat tarif, tingkat keuntungan yang sebenarnya mungkin lebih rendah lagi

Jumlah rig telah menurun lebih dari 380 sejak mencapai puncaknya, dan penurunan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi jika harga tidak segera pulih.

Beberapa eksekutif bahkan memperingatkan kemungkinan pemangkasan rig sebesar 10–50 persen jika harga tetap berada di level saat ini. Meskipun produksi saat ini mendekati 13,55 juta barel per hari, perlambatan dalam produksi dapat menyebabkan keketatan pasokan di masa mendatang.

Prospek Harga

Menurut analis FX Empire, James Hyerczyk, harga minyak mentah masih terjebak dalam rentang USD59,23 hingga USD63,70, dengan level resistance di kisaran USD68,41 hingga USD69,66

Dalam jangka pendek, risiko geopolitik yang bertemu dengan sentimen permintaan yang lemah membuat harga sulit untuk keluar dari kisaran yang sempit.

Namun, jika pasokan dari Iran benar-benar terganggu atau produksi di AS mengalami penurunan yang signifikan, arah pasar dapat berubah menjadi lebih bullish.

Para pelaku pasar disarankan untuk terus memantau perkembangan pasokan dari Iran, kebijakan tarif, serta sinyal dari sisi produksi domestik. Meskipun risiko penurunan masih ada, sisi pasokan dapat cukup ketat untuk memicu pembalikan harga.


Tag:



Berikan komentar
Komentar menjadi tanggung-jawab Anda sesuai UU ITE.

Komentar